Curhat: Berat Tersenyum saat berpisah

Table of Contents
pertemuan akan berakhir dengan perpisahan, itu bisa dikatakan sebagai kodrat alam.bila sekarang masih mengalami kebersamaan dengan keluarga tercinta, kawan terbaik, sahabat yang paling mengerti, juga pacar setia, suatu saat nanti akan berpisah adanya.

kematin perpisahan
keyakinan ini telah menancap kuat ke lubuk hati,mengeramkan telur-telur keimanan semuanya akan berpisah, termakan usia kehidupan dan kematian.

andai saja setelah saya menulis ini ternyata tiba waktunya untuk meninggalkan jasad, komputer, rumah, pekerjaan, kekasih, ibadah, sholat, puasa, membaca qur'an, apakah saya masih bisa meski hanya sekedar melihatnya saja?, apakah saya mampu meninggalkannya menuju tempat yang lebih layak, lebih indah, lebih nikmat, lebih menyenangkan?, apakah malah saya nantinya menempati tempat yang gelap, sempit, mengimpit, panas, penuh dengan cacing, bakteri, uget-uget, kalajengking,?

perpisahan, semoga menuju perbaikan yang lebih baik dari apa yang telah dipisahkan. perpisahan yang diharapkan, perpisahan yang tidak melahirkan tangis, tetapi perpisahan beranak senyum ringan menyambut hujan kebagiaan hingga lebam pipi basah oleh linangan air mata kebahagiaan.

bilapun orang yang saya cintai duluan mengucapkan perpisahan dengan saya, berat rasanya bagi saya untuk tersenyum senang melihatnya melangkah ke dunia yang lebih membahagiakan, terngiang dalam otak dan sanubariku, akankah saya diperkenankan mengikuti langkahnya, menuju jalan kebahagiaan selamanya..bersamanya...

mohon doanya....

2 comments

Comment Author Avatar
December 1, 2012 at 11:57 AM Delete
BELUM BELUM DAH MIKIR GAK MAU PISAH....WADUH JALANI DULU OM....KEROMANTISEN BOOOOOOOOOOOOOOOO.......CERITA LAMA ITU...YANG SEPIRING BERDUA.SENANG DAN DUKA KITA JALANI BERSAMA...MATIPUN KITA BISA BERSAMA-SAMA....HAHAHAHHHAHA..SOOORUUUUIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIII
Comment Author Avatar
January 6, 2013 at 10:16 AM Delete
hahahahaaa,.,.,.,.,ancene pak chamto ki,.,.,