Curhat : Syukurnya Punya Istri Dua

Table of Contents
sore yang cukup menambatkan hati wahai kawan, ada sebuah cerita yang hendak saya sampaikan. sebuah crita tentang peperangan yang tiada henti, peperangan sepanjang waktu. perang ini mengisahkan antara dua makhluk yang bernama tena, dan geli. Tena memiliki umur yang sama dengan Geli, yaitu seumurku sekarang. mereka berdua kawan terbaik saya selama hidup ini, mereka menemani saya setiap waktu, dimanapun berada.
Apabila Tena datang maka dengan sendirinya Geli mencari kegiatan lain, agar tidak mengganggu saya dengan Tena, begitu pula sebaliknya. mereka berdua sungguh sangat memiliki rasa solidaritas yang baik, tenggang rasa yang luar biasa kuat, persahabatan yang istimewa.

meski demikian, terkadang rasa ego juga menguasai mereka, ada kalanya Geli menemani saya lebih lama, sehingga harusnya tiba waktunya Tena menemani saya, Geli tidak mau mengalah, ya..apa boleh buat saya pun tak bisa memaksa, saya turuti saja kemauan Geli, Tena pun saya nasehati agar tetap sabar.

beginilah kehidupan repotnya mempunyai dua istri, harus mampu membagi waktu yang adil dan tidak memihak. kesabaran mutlak harus menjadi baju setiap hari, disamping syukur juga tetap melantun dalam hati.
tibalah suatu waktu, Geli datang dengan menangis histeris, ketika saya dekati dia tambah menangis keras, saya pegang tangannya dia malah berontak, berusaha saya mengusap rambutnya yang halus nan hitam dia malah baik menampar saya keras tepat dipipi kanan, tak cukup dengan itu, dia menendang kaki kanan saya dengan sepatu kulitnya nan keras. saya masih tetap sabar. saya masih berusaha menenangkannya, mencoba memeluknya supaya dia tenang, tanpa terasa air mataku berlinang deras dilengkapi dengan sesenggukan kala mengambil nafas. bukannya pelukan yang saya dapat, Geli semakin brutal dia berbalik arah, betapa terkejutnnya saya,.,.dan akhirnya ....CUSSS...!!

Geli menusuk saya dengan sebilah pisau saku tepat mengenai jantung saya,.,..,.

saya tak bisa berkata apapun, dalam hati mengucap LaailahaillALLah Muhammadurrosulullah. berusaha bibirku saya tarik, hati saya ikhlaskan, izinkan saya mati di tangan Geli dengan husnul Khotimah meski saya tidak tahu mengapa Geli berbuat demikian.......

koma,,,,,,Titik.

*Geli = Gelisah, Tena= Tenang

Post a Comment