Islami : Cemburu yang menikmatkan batin

Table of Contents
Ia adalah wanita penghuni surga yang terbaik; sebagaimana yang disabdakan Rasulullah SAW.  Rasulullah SAW sangat mencintainya; sampai-sampai beliau selalu mengingatnya dan memujinya setelah kematiannya sampai pada tingkatan yang menjadikan Sayyidah Aisyah merasa cemburu dengannya; karena tidak dapat menduduki posisinya di hati Rasulullah SAW. Suatu hari Aisyah berkata kepada Rasulullah SAW; bukankah ia hanyalah wanita tua yang Allah SWT sudah menggantikannya dengan yang lebih baik darinya? Rasulullah SAW marah dan berkata dengan tegas: “Tidak, demi Allah SWT, Allah SWT tidak menggantikannya dengan yang lebih baik darinya; ia beriman kepadaku di saat orang-orang mengingkariku, ia membenarkanku di saat orang-orang mendustakanku, membantuku dengan harta yang dimilikinya di saat orang-orang mengembargoku dan Allah SWT mengkaruniaku dengan anak darinya dan tidak dari wanita-wanita selainnya!"


Ketika itu Sayyidah Aisyah ra. mengetahui kedudukan yang di dapat oleh Sayyidah Khadijah ra, dalam hati Rasulullah SAW; ia mengetahui bahwa istri-istri Nabi SAW selainnya sangat sulit mendapatkan kedudukannya untuk selamanya….


Ia adalah Sayyidah Khadijah binti Khuwailid ra. yang dahulu mendapatkan gelar pada masa jahiliyah dengan sebutan Ath-Thahirah; karena kesucian perjalanan hidupnya dan kemurnian perilakunya. Sebagaimana juga ia dikenal sebagai pemimpin wanita-wanita Quraisy.
Pada masa jahiliyah ia menikah dengan Hind bin Zurarah kemudian dengan `Atiq bin `Aidz; dan setelah kematian mereka berdua ia mewarisi harta yang sangat banyak yang digunakannya untuk membantunya dalam berdagang; sehingga dalam waktu yang singkat ia mendapatkan kedudukan tinggi di antara para pedagang, dan banyak sekali kaum lelaki yang bekerja kepadanya sehingga para pemuka quraisy menginginkan untuk menikah dengannya dikarenakan kedudukan, profesi dan kecantikannya; namun ia menolaknya karena mereka tidak setara dengannya.


Sayyidah Aisyah pun pernah cemburu kepada Nabi Muhammad SAW, cemburu yang tidak diikuti dengan emosi apalagi benci. cemburu yang semakin meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT, cemburu yang semakin membuat cinta kepada Rosulullah SAW.


cemburu yang demikian bukanlah cemburu yang menyiksa, melainkan cemburu yang menikmatkan batiniah, untuk terus menempa diri menjadi lebih baik sebagai insan yang ihsan...

Post a Comment