islami: Istri sakit parah, suami mau nikah lagi

Table of Contents
Kami adalah pasangan suami istri, pada mulanya hidup normal, namun sejak istri saya terkena penyakit kronis selama kurang lebih empat tahun hidup kami terus goyah kaerna istri tidak bisa melayani kebutuhan batin dan biaya pengobatan tiada henti saya merasa lelah, harapan sembuh pun kecil, sementara rasa ingin selingkuh terus bergelora. Bolehkah saya menikah lagi untuk menghindari pezinahan? Bagaimana kalau istri menolak untuk dimadu, dosakah saya kalau memaksakan???
pernikahan, lagi dan lagi, src:kapanlagi.com
Pertama saya ikut prihatin akan penyakit kronis yang menimpa istri saudara, mudah-mudahan istri saudara diberi ketabahan dan kesabaran dalam menerima ujian tersebut. Setiap orang tentunya menginginkan selalau dalam keadaan sehat, namun apa daya ternyata Allah inign menguji kesabaran dan ketabahan hamba-Nya dengan diberi suatu penyakit. Termasuk yang sedang menimpa istri saudara. Karena istri sakit, ia pun akhirnya tidak bisa melayani kebutuhan batin suami.
Dari sini ketabahan dan kesabaran seorang suami juga diuji oleh Allah, ingat selingkuh bukanlah suatu jalan untuk mendapatkan ridho Allah SWT. Sampaikanlah keinginan saudara untuk menikah dengan alasan yang baik dan tentunya harus melihat kondisi istri serta waktu yang tepat untuk  menyampaikannya. Kalau memang saudara tidak ingin terjerumus dalam perselingkuhan dan juga perbuatan zina yang itu merupakan dosa besar maka menikah menjadi  suatu jalan bagi saudara.
Ujian saudara sebenarnya sama dengan ujian yang menimpa saya. Dimana istri saya yang sudah meniggal pernah diuji oleh Allah selama 26 tahun dengan suatu penyakit dan selama 16 tahun saya tidak boleh berhubungan suami istri dengannya karena alasan kesehatan istri saya. Saya beserta istripun selalu memohon agar diberikan kesabaran menerima ujian tersebut. Melihat kondisi bu nyai yang sedang sakit, saya pun waktu itu dengan berbagai pertimbangan memutuskan untuk tidak menikah lagi meskipun bu nyai saat itu mengijinkan saya untuk  menikah lagi.
Barulah beberapa tahun setelah beliau meninggal, saya memutuskan untuk menikah lagi. Dan Allah pun mengirimkan istri yang shalihah. Oleh karenanya kesabaran merupakan langkah tepat untuk menerima ujian dari Allah. Ketahuilah bahwa kesabaran itu merupakan sumber derajat. Dibalik ujian itu Allah ingin menaikkan derajat kita, asalkan kita mau belajar.

KH. Mujayyid, Malang (disarikan khusus dari tabloid Media Ummat-double "M")

Post a Comment