Seni Rupa: Keragaman Seni Rupa 2 Dimensi
Table of Contents
Seni lukis adalah seni rupa dua dimensi yang terdiri atas dua ukuran panjang dan leber serta dapat dilihat dari satu arah, yaitu depan. Hasil karyanya menimbulkan rasa haru, indah, senang dan bersemangat.
Alat dan bahan yang digunakan dalam seni lukis antara lain kertas gambar, kaca, kayu, seng, cat air, cat poster pastel atau crayon, cat minyak, palet dan kuas.
Menurut perkembangannya, seni luikis dibagi sebagai berikut :
a. Seni lukis zaman taman siswa
Perguruan nasional taman siswa yang didirikan oleh Ki Hajar Dewantara dan kawan – kawan, pada tahun 1927 pernah menyelenggarakan suatu pameran hasil karya siswanya. Peristiwa ini dipandang penting dalam kehidupan dan pertumbuhan seni rupa Indonesia selanjutnya.Pada permulaan abad ke-20 terdapat pelukis Indonesia diantaranya Raden Mas Pringadi dan Abdulah Surio Subroto.
b. Seni lukis zaman persegi
Persegi (persatuan ahli gambar Indonesia) didirikan pada tahun 1937. Pendirinya adalah Agus Jayasumitro dan S. Sujoyono. Organisasi ini di dukung Tujuan utama persegi adalah membina dan mengembangkan seni lukis Indonesia dengan mencari otak baru yang sesuai dengan kepribadian bangsa.
c. Seni lukis zaman baru
Pada tahun 1951, di Yogyakarta berdiri perkumpulan pelukis Indonesia (PI) yang dipimpin oleh Kusnadi dan Solikin. Di Surabaya kelompok seniman yang terdiri atas karyono, Badarkum, dan Wiwiek hidayat membentuk ikatan seniman Prabangkara. Di Malang pada tahun 1951 berdiri angkatan pelukis muda malang yang dipimpin oleh Widagdo. Pada tahun 1952 pelukis muda Indonesia (PMI) berdiri di yogyakarta yang diasuh oleh S. Sidharta, Widayat, dan Suyoga. Demikian di Bandung, Kartono Judokusuma mendirikan sanggar seniman tempat kegiatan grup seniman Badung. Pada tahun 1952 terbentuk badan musyawarah kebudayaan nasional (BMKN).
2. Seni ilustrasi
Kata ilustrasi berasal dari bahasa inggris illustrate yang berarti menghiasi dengan gambar, menerangkan dan menjelaskan. Gambar ilustrasi berarti gambar yang memberi penjelasan. Misalnya dalam buku pelajaran terdapat bab yang berjudul Gemar Membaca.
3. Seni Grafika
Seni grafika adalah seni mencetak dua dimensi dengan cara menghalang – halangi atau menghilangkan bagian klise yang tidak terpakai. Proses pembuatannya dilakukan dengan mencetak sehingga dengan cara ini dapat diproduksi lebih banyak. Pada awalnya, tujuan seni ini adalah usaha untuk memperbanyak karya. Alat pencetak (klise) dalam seni grafika berupa bidang (dua dimensi) yang berbeda dengan klise pencetak barang yang bervolume, seperti boneka, patung, barang, dan industri. Salah satu contoh seni grafika yang sederhana adalah stempel. Stempel dibuat dengan cara bagian klisenya dibuat datar dan yang tidak ada tulisannya dibuang /dicukil.
Contoh benda pakai hasil seni grafika dalam kebutuhan sehari – hari adalah sebagai berikut :
a. barang cetakan, seperti majalah, Koran, tabloid, brosur, buku dan kotak bungkus obat.
b. Barang sablon, seperti badge, kostum olah raga, kain printing, dan spanduk.
c. Barang – barang hasil cetakan foto, seperti buku, gambat majalah, foto berwarna dan foto hitam putih.
![]() |
pameran karya seni grafis 2011 |
Di dunia seni foto, seni memotret sangat penting. Seni ini berfungsi untuk mengenang peristiwa – peristiwa peting. Seperti rekreasi, pergelaran seni dan pernikahan. Pemotretan adalah karya seni yang membutuhkan keterampilan. Pada dasarnya cara bekerja kamera sama. Oleh karena itu, sangat mudah bagi seseorang yang masih yunior dalam bidang fotografi untuk memilih kamera.
Hal – hal yang perlu dihindari pada saat pemotretan, antara lain sebagai berikut :
a. Pemotretan yang dibelakangnya terdapat panas terik matahari.
b. Pemotretan objek pada tempat yang teduh, tetapi di depannya terdapat panas matahari.
c. Pemotretan yang berhadapan dengan sinar matahari.
d. Pemotretan yang objeknya tidak rata.
e. Pemotretan yang arahnya tegak lurus.
f. Pemotretan yang orang yang sedang merokok