Curhat: Bergelut ria dengan M-16
Table of Contents

waktu itu ratusan mortir membombardir sekelilingku, ribuan peluru berdesingan hampir-hampir menyerempet telinga kananku. dengan hanya bersenjatakan M16 di tangan kananku, ku bersembunyi di balik parit pertahanan, sembari menunggu waktu yang tepat untuk balik menyerang. dalam persembunyian ku lihat kanan, kiri ternyata ku hanya sendirian, semua temanku saudaraku telah tewas tertembus peluru terhembus mortir-mortir ganas. sendirian, sendirian.
dalam sendirian,langit suram, bumi terus mengalirkan guncangan, kaki kaku menahan ketakutan,tangan bergetar tak kuasa menahan deru mesiu, mata terpejam erat menahan air mata mengalir,,,,gigi bergesekan sebagai tanda otak tak mampu menahan rasa sedih, takut, haru dan sendu. terbayang wajah berharap menyanding menghadapi kematian yang sebentar lagi datang. terbayang nama berharap menemui saya nanti, setelah pintunya terbuka..............
Post a Comment