Renungan: Sang Ratu Hitam
Table of Contents
empat tahun lamanya bergelut dengan buku, bergelut dengan
motor, bernostalgia bersama sang
aspal hitam mengekor hingga sendang biru di malam malang
selatan. parahnya, bermantelkan
tas kresek kusam warna merah padam. sendang biru kelabu,
bertajuk empat tahun buka-buka
buku yang berakhir 5 tahun tutup buku tanpa mandi
berwisudakan sarjana, untungnya tak
mandi tetap wangi.ya,.,.,beginilah mantan mahasiswa seni,
berbudaya tak mandi hingga usia
tak dini lagi.
hari itu, harinya lupa....yang jelas hari dimana bertemu
dengan Ratu Pantai Utara, dalam
benak, sang ratu itu cantik, mulus, putih, anggun,,,,eh
ternyata, sang RAtunya hitam
rambutnya serasi dengan warna kulitnya, sangat kontras
dengan warna giginya, kerempeng
tapi punya nama samaran gendut"aneh", ditambah
cerewet banget. uniknya lagi, sang ratu
tidak pernah Percaya Diri dengan Giginya yang kontras dengan
kulitnya, selalu...ketika
tertawa, giginya (bukan mulutnya) ditutupi dengan telapak
tangannya....hahaa
Sang Ratu dijaga ketat oleh Patihnya bernama Patih Gajah
Eko-r Mundur kompak bersama para
kawanan bangsa Tikus yang jumlahnya Ribuan bersarang tenang
di atas luwung-luwung istana.
sesekali Komandan Tikus bernama Tekek muncul menunjukkan
kejantanannya melalui raungannya
yang membahana laksana Singa Tersedak daging unta.hahahaa...
tak gentar melihat kondisi tersebut, sebagai Raja Pantai
Selatan yang menyamar menjadi
tukang sapu, sigap siap bersenjatakan garan sapu lidi plus
sapunya. disuruhlah untuk
menyapu halaman istana oleh sang Patih GAjah Eko-r Mundur,
sebagai syarat untuk ketemu
sang ratu yang hitam tentunya.
dengan segenap kesaktian, tak hanya debu yang tersapu,
semut, tengu, laler, tawon ikut
terbang dan lari terbirit-birit. bukan hanya itu, cuil demi
cuil pondasi istana tersapu
terbang jauh menuju pantai Selatan. tak lama kemudian,
istananya sang Ratu Hitam terbang
lengkap dengan isi dan perabotnya berpindah ke pantai
selatan. tepuk tangan......plok--
plok,.,.,.,
beginilah nasib tukang sapu, yang hanya menyapu debu,
sampah, dan kotoran agar nampak
lebih bersih, lebih nyaman, dan sehat tentunya. meskipun
tukang sapu tidak pernah
memandikan sapunya, sapunya ternyata bisa mandi sendiri oleh
air hujan.
Post a Comment