Islami: Cara Meng-QODHO’-I Puasa Ramadhan
1. Apakah dalam mengqadha'i puasa harus berurutan ataukah boleh dipisah-pisah? Semisal kita punya hutang 5 hari, apakah harus puasa 5 hari berturut-turut ataukah boleh dipisah yang penting lengkap 5 hari?
2. Apa kewajiban orang yang punya hutang puasa dan tidak mengqadha’i hingga lewat Ramadhan berikutnya?
Ahmad Marzuki, semrawud@ymail.com
JAWAB:
1. Meninggalkan kewajiban puasa, adakalanya karena ada uzdur, adakalanya tidak karena uzur. Orang yang tidak berpuasa disebabkan ada uzur seperti sakit, bepergian, dll maka dia tidak wajib bersegera dalam mengqadha’inya dan tentunya juga tidak wajib berurutan. Dan apabila tidak karena uzur maka dia wajib bersegera dalam mengqadha’inya dan harus berurutan.
2. Orang yang tidak mengqadha’i puasanya hingga sampai pada bulan Ramadhan tahun berikutnya, di samping berkewajiban mengqadha’i puasanya, sekaligus wajib mengeluarkan 1 mud (6,75 ons) makanan pokok sebagai ganti dari setiap hari Ramadhan yang ia tinggalkan (tidak puasa). Jadi umpama tanggungan puasanya 5 hari maka kewajibannya adalah 5 mud. Apabila sampai dua kali Ramadhan maka untuk 1 hari kewajibannya 2 mud, dan begitu seterusnya.
Lihat: Kifayatul Akhyar, I/214; Tuhfatul-Muhtaj, XIV/20
==
Abdulloh Munawwir
Editor: A. Qusyairi Isma’iel
disadur dari
KUMPULAN BAHTSUL MASAAIL
Pondok Pesantren Sidogiri. Alamat : Desa Sidogiri Kraton Pasuruan Jawa Timur.
Telp. (0343) 420444 Fax. (0343) 428751
Post a Comment